Pj Bupati Alfian Tekankan Inflasi Harus Capai Target 2,5% Dalam Rakor TPID

Pj Bupati Alfian Tekankan Inflasi Harus Capai Target 2,5% Dalam Rakor TPID

Media Center KU - Penjabat (Pj) Bupati Kayong Utara, Alfian memimpin rapat koordinasi (Rakor) dalam menangani inflasi di Kabupaten Kayong Utara. Dalam rakor tersebut turut hadir, Sekda, Inspektur Daerah, Kepala BPS, Kepala BAPERIDA, Kepala BKD, Kadis Kumindag, serta perwakilan dari Dispangan, Dishub, Kadis DKP, Kadis PUPR, Kabag Eksda, dan Satgas Pupuk. 

Pj Bupati Alfian dalam rakor TPID tersebut menegaskan komitmennya untuk terus berupaya menurunkan inflasi di Kayong Utara. 

Oleh karenanya, Ia berharap seluruh stakeholder terkait dan unsur terkait untuk mencapai target inflasi 2,5% dan peningkatan daya beli masyarakat. 

"Saya harap dengan langkah-langkah strategis yang telah disepakati bersama ini, kita dapat mencapai target inflasi 2,5% dan menjaga daya beli masyarakat Kayong Utara," tegas Alfian. Ruang Rapat Kantor Bupati Sukadana, Kamis (4/7). 

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPS Kayong Utara Sugeng Junaedi juga mengungkapkan bahwa inflasi di Kayong Utara dari Mei ke Juni 2024 mencatatkan angka yang rendah, yakni sebesar 0,12%. Hal itu merupakan yang terendah di Kalimantan. 

Namun, secara tahunan angka inflasi mencapai 2,28%. Pemerintah Kabupaten Kayong Utara menetapkan target inflasi sebesar 2,5%, dengan harapan mampu menekannya di bawah level ini dalam setahun ke depan.

Selain itu, salah satu pembahasan komoditas-komoditas utama yang menjadi penyumbang inflasi, antara lain sayuran, rokok, minyak goreng, daging ayam, ikan, dan beras.

Untuk mencapai target tersebut, diperlukan langkah-langkah strategis seperti operasi pasar untuk stabilisasi harga, sidak rutin ke pasar untuk memantau harga komoditas, serta peningkatan produksi komoditas lokal seperti sayuran, ikan, dan beras.

Langkah-langkah termasuk optimalisasi rantai distribusi, penyediaan stok cadangan beras, serta penguatan intervensi terhadap komoditas yang mengalami kenaikan harga yang signifikan. Koordinasi intensif dengan Pemprov Kalimantan Barat juga menjadi fokus dalam menangani permasalahan infrastruktur dan distribusi.

Rapat koordinasi ini menghasilkan poin penting yang menjadi kesepakatan bersama untuk mengendalikan inflasi di Kayong Utara.

Pertama melakukan inspeksi mendadak ke pasar untuk memantau harga dan distribusi barang.

Kedua mendorong masyarakat untuk menanam komoditas pangan seperti cabai, bawang merah, dan sebagainya guna meningkatkan produksi lokal dan menekan inflasi.

Ketiga meminta seluruh instansi terkait untuk memberikan laporan tertulis secara berkala kepada Inspektorat Daerah terkait upaya pengendalian inflasi di wilayahnya.

Keempat memanfaatkan aplikasi KUDA SEMBRANI untuk memantau ketersediaan dan harga pangan di pasar.

Kelima melibatkan analisis dari BPS Kayong Utara sebagai dasar untuk menentukan intervensi selanjutnya dalam upaya pengendalian inflasi. (Ink/B)

INSTAGRAM FEED